Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Feature

Feature adalah tulisan ringan.

Feature adalah tulisan kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian, situasi atau aspek kehidupan seseorang. Wiliamson (1975)

Feature adalah karangan lengkap nonfiksi bukan berita lempang dalam mediamassa yang tidak menentu panjangnya, dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas, kadang-kadang dengan sentuhan subyektivitas pengarang terhadap peristiwa, situasi, aspek kehidupan dengan tekanan pada daya pikat manusiawi untuk tujuan memberitahu, menghibur, mendidik dan meyakinkan pembaca. Andi Baso Mappatoto (1992),

Mc. Kinney, lebih mempertegas lagi pengertian karangan khas (feature) sebagai suatu tulisan yang berada di luar tulisan yang bersifat berita langsung, di mana pegangan utama dari 5W dan 1H diabaikan.

Assegaf berkesimpulan bahwa karangan khas tidak tunduk pada teknis penulisan dan penyajian fakta-fakta seperti diisyaratkan berita dan sifatnya enteng dengan memberikan hiburan. (Assegaf f, 1991:55) .


Dalam sejarahnya, Feature mulanya hanya menjadi sebuah bentuk tulisan yang mengungkapkan sudut pandang lain dari fakta berita yang tidak mungkin untuk dibahas mendalam didalam straight news. Lalu pada perkembangannya, Feature menjadikan misteri kemanusiaan dalam suatu peristiwa untuk menggugah dan menyadarkan pembaca.
Kekhasan feature terletak pada unsur
  • kreativitas (dalam penciptaannya),
  • informatif (isinya),
  • menghibur (penulisannya).

Dengan demikian jika seorang penulis mampu memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas, maka sudah pasti ia dapat menulis feature ini.
Assegaf mengutip pendapat Wolseley yang membagi karangan khas kepada lima jenis yakni:
  1. karangan khas yang bersifat sejarah,
  2. karangan khas biografi/tokoh,
  3. karangan khas perjalanan/travelog,
  4. karangan khas yang bersifat mengajar keahlian "how to do it",
  5. karangan khas yang bersifat ilmiah/science.


Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh penulis feature, antara lain:
- Kemampuan menangkap ketertarikan pembaca
- Gemar dan setia menulis tentang kisah manusia
- Memiliki kemampuan mengaduk, merangsang, mengasyikkan dan menghibur emosi pembacanya.
Lalu, ketajaman inderawi berbentuk ’rasa ingin tahu’ juga mutlak dimiliki seorang jurnalis. Kekuatan mengamati, kebiasaan tidak menerima begitu saja apa yang dilihatnya dan keinginan untuk menggali pertanyaan yang tidak memiliki jawaban di baik peristiwa adalah dasar yang baik pula.

Wahyu Wibowo mengatakan bahwa batasan pasti tentang feature memang sulit. Menurut Daniel R. Williamson (1983), misalnya, feature ibarat desir angin di antara pepohonan. Maksudnya, tiap orang mudah merasakannya, namun sulit merumuskan rasa itu dalam kata-kata. Ada pula sebuah definisi yang mengatakan bahwa feature adalah adalah tulisan dalam media massa yang bersifat lebih bebas dan disusun dengan mengandalkan gaya individual.
Untuk tidak berlama-lama dalam kebingungan melihat batasan pasti sebuah feature, ada baiknya kita lihat definisi feature yang dikemukakan oleh Biro Pendidikan Majalah Berita Mingguan Tempo (1979) berikut ini:
"Cerita Feature adalah artikel yang kreatif, yang kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan"


feature memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Kreatif: memungkinkan penulis "mencipta" sebuah cerita (dengan teknik berkisah), namun bukan cerita fiktif
2.      Subjectif: dengan penggunaan model aku, memungkinkan penulis memasukkan emosi dan pikirannya.
3.  Informatif: Feature memang terkadang tidak memiliki nilai berita. Ia justeru cenderung memberi nilai informasi mengenai situasi/aspek kehidupan
4.      Menghibur: Bahan feature dengan sengaja dicarikan dari cerita yang ekslusif dan ditulis secara mendalam(indepth), termasuk aspek humor yang menyertainya
5.      Awet: berita bisa basi dalam 24 jam, tapi feature tak akan pernah basi.  



Jenis-jenis Feature
a.     Feature Berita
Yaitu suatu feature yang lebih banyak mengandung unsur beritanya, dan berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Feature ini biasanya adalah merupakan pengembangan dan pendalaman (News analisys)dari sebuah Straight News atau issue yang masih menjadi perhatian publik.
b.     Feature Opini
Feature jenis inipun biasanya terkait secara langsung atau tidak langsung dengan isu-isu yang masih aktual tentang sebuah peristiwa, sebuah ide/gagasan, atau sebuah statemen (pernyataan) orang penting, dan lain-lain. Bisa juga termasuk ke dalam jenis ini adalah artikel tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fenomena kehidupan sosial-ekonomi, politik, kebudayaan, kesusteraan, dan lain-lain.
c.     Feature Human Interest
Yaitu Feature yang muatan isinya langsung dapat menyentuh rasa perikemanusiaan pembaca, seperti kegembiraan, kejengkelan, bahkan kebenciannya. Contohnya adalah feature tentang anak jalanan di Jakarta, perilaku penyimpangan seksual di kalangan remaja, merebaknya perilaku peyalahgunaan narkoba, dan sejenisnya.
d.     Feature Profil Tokoh (biografi)
Feature ini bercerita tentang penampilan (profil) dan biografi singkat tokoh-tokoh tertentu yang menarik untuk dibaca. Contoh feature jenis ini misalnya adalah tulisan tentang seorang tokoh yang baru meninggal (in memoriam)
e.     Feature Perjalanan/Petualangan
Feature ini biasanya ditulis oleh pelaku perjalanan atau petualangan secara langsung atau tak langsung. Tulisan ini mengungkap laporan kisah perjalanan, fakta-fakta yang ditemui, dan kesan-kesan yang dirasakan selama perjalanan itu.Dalam Feature jenis ini, subjektifitas penulis sangat menonjol dengan sudut pandang "aku" atau "kami".
f.      Feature Sejarah
Feature ini bercerita tentang fakta-fakta sejarah peristiwa dan tokoh masa lampau di suatu daerah atau tempat. contohnya tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan RI, strategi dakwah Islam para wali songo di pulau jawa, dan lain-lain. Feature sejarah yang baik, mampu membawa pembacanya ke masa silam. Seolah para pembaca ikut masuk ke dalam peristiwa sejarah yang dibacanya.
g.     Feature Tips
Feature ini dikenal juga dengan informasi how to do it. Misalnya tentang model pakaian, cara membuat dan menjahitnya, tentang resep makanan, merangkai bunga, kerajinan tangan, merawat dan mengoperasikan kamera, dan sejenisnya.


Persyaratan Pokok Menulis Feature
1.     penguasaaan bahasa Indonesia secara baik dan benar
2.     Mengetahui pengetahuan yang luas tentang jiwa manusia
3.     Memiliki pengetahuan umum yang luas
4.     Memiliki pandangan yang dewasa terhadap etika dan budaya masyarakat sendiri
5.     memiliki ketajaman pikiran untuk melihat persoalan kemasyarakatan



Bahan-bahan Rujukan:
  
  1. Kiat Menulis Artikel di Media, Dari Pemula Sampai Mahir. Ditulis oleh M. Arief Hakim. Cetakan Kedua (Edisi Revisi). Juli 2004. Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung
  2. Jurnalistik Islami; Panduan Praktis Bagi Para Aktivis Muslim. Ditulis Oleh Ahmad Y. Samantho. Cetakan Pertama:  Mei 2002. Penerbit Harakah, Jakarta Selatan.
  3. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Editor Harun Joko Prayitno, M. Thoyibi, Adyana Sunanda. Cetakan Kedua: Oktober 2000. Penerbit Muhammadiyah University Press, Surakarta.
  4. Manajemen Bahasa. Ditulis oleh Wahyu wibowo. Cetakan Kedua: Oktober 2003. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

apaan sih gunanya kuliah ?

gw dapet pertanyaan dari temen gw,

apa sih gunanya kuliah? 

banyak kok orang gak lulus kuliah bisa sukses. emang bener orang macem bil gates atau steve jobs drop out dari kampusnya dan nyatanya mereka sukses besar.
kalo menurut gw, kuliah s1 itu sebenarnya ga kasih ilmu apa-apa. kalo mau paham tentang sesuatu ilmu yah kuliah dan belajar terus biar jadi profesor.
kuliah menurut gw mengajarkan sesuatu yang sering dilupakan, perubahan pola pikir.
dari semester awal sampai sidang skripsi sebenernya intinya sama, mengajarkan kita bagaimana berpikir secara logis dan metodologis.
ketika akan menulis paper atau skripsi yang pertama dilakukan ialah cari masalah. tanpa tau apa masalah yang akan kita tulis ga bakalan jadi tuh paper atau skripsi. terus jika ketemu beberapa masalah, dicari mana yang paling layak dijadikan masalah. kalo kata dosen gw, kenapa masalah itu layak dijadiin tulisan. setelah itu barulah dicari apa solusinya dari masalah tersebut dan apa kesimpulannya.
kalo itu udah bisa diterapkan dalam kehidupan, menurut gw berarti kuliahnya berhasil
kalo ga bisa berarti belum berhasil, kuliahnya sekedar dapet gelar sarjana.

kadang dalam hidup kita banyak masalah, tapi apa bener masalah itu layak kita pikirkan jadi masalah? kalo ga, yah ga usah dipikir dan tinggal aja. cari mana yang lebih penting.

Jawaban tugas softskill sosiologi

1. Jelaskan pengertian sosiologi menurut pandangan saudara, berdasarkan pendapat-pendapat tentang sosiologi dari beberapa pendapat pakar sosiologi yang telah kalian pelajari?
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat.

Selain itu, Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum.




2. Jelaskan mengapa sosiologi dikategorikan dalam kelompok ilmu sosial ?
karena pokok permasalahan dalam ilmu social pada umumnya membicarakan kehidupan social manusia, masyrakat atau kehidupan bersama. Sedangkan sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang masyarakat



3. Jelaskan perbedaan bahasan antara sosiologi dengan ekonomi, atau ilmu politik yang juga termasuk didalam lingkup ilmu – ilmu sosial.
sosiologi adalah cabang ilmu social yang mempelajari ilmu pengetahuan tentang masyarakat.,

ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.


4. Sebutkan dan jelaskan empat sifat dari ilmu pengetahuan secara terperinci.
Sifat ilmu pengetahuan :
  • Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga). 
  • Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 
  • Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. 
  • Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam. 



5. Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Coba jelaskan masyarakat dari sudut pandang yang bagaimana yang menjadi obyek dari sosiologi?
yang menjadi sudut pandangnya itu pola perilaku masyarakat itu, bagaimana mereka berinteraksi dengan individu atau kelompok lainnya



6. Masyarakat sebagai suatu system yang terwujud dari kehidupan bersama manusia, tentunya memiliki ciri-ciri pokok agar dapat disebut sebagai suatu masyarakat. Sebutkan ciri-ciri dari masyarakat tersebut?
  • manusia yang hidup bersama. Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Didalam ilmu social khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada 
  • bergaul selama jangka waktu yang cukup lama 
  • adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan 

7. untuk mempelajari obyeknya, sosiologi memiliki metode-metode atau cara kerja yang dapat dipakai, diantaranya adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Jelaskan kedua metode tersebut, serta bagaimana penerapannya untuk mempelajari sosiologi?
1. Metode Kualitatif

Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.

2. Metode Kuantitatif

Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ini adalah survei dan eksperimen. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Apakah perbedaan antara dua metode yang telah kita bahas di atas? 



8. Metode fungsional juga sering digunakan oleh sosiologi, mengapa metode ini digunakan oleh sosiologi ?
karena metode fungsionalis berfikir bahwa masyarakat pada awalnya disusun oleh individu yang ingin
memenuhi kebutuhan biologisnya secara bersama, namun pada akhirnya
berkembang menjadi kebutuhan-kebutuhan sosial. Kelanggengan kolektif ini
membentuk nilai masyarakat, dan nilai inilah yang membuat masyarakat
tetap seimbang.